Posts

Ekonomi Indonesia (8)

Image
Bab 8 Krisis Keuangan Asia : dampak dan Penanganannya, 1997-2004 Tidak ada yang menyadari krisis ekonomi akan datang pada masa itu, Indonesia menunjukkan perkembangan ekonomi yang sangat baik pada masa itu, sehinga menyepelekan tanda-tanda krisis yang sebenarnya sudah tercium baunya semnjak beberpaa tahun yang lalu. Pertumbuhan ekonomi, inflasi stabil, neraca pembayaran dibanjiri devisa luar negeri . Membuat Indonesia di atas angin. Namun secara tak sadar hal itu akan menimbulkan overheating. Tahap awal krisis Penularan, gaungnya sudah mulai terdengar di Thailand Respon Awal, untuk mengamankan cadangan devisa yang terus merosot dan tidak stabil, BI merubah sistem ‘kurs mengambang terkendali’ ( managed floating ) menjadi ‘kurs mengambang penuh’ ( fully floating ) Kepanikan, rupiah tak kunjung menemukan titi equilibriumnya. Kesalahan dalam menentukan kebijakan juga menjadi salah satu faktornya. Apa penyebab kepanikan? Tiba-tiba kesulitan mendapatk

Ekonomi Indonesia (7)

Image
Bab 7 Melepaskan ketergantungan pada minyak. Membangun sector non migas 1982 - 1996 Ada dua gelombang pokok masalah yang menghantam perekonomian negara. Gel. 1 munculnya tekanan pada neraca pembayaran dan anggaran biaya. Gel. 2 anjloknya harga miyak hingga titik nadzir yahun 1986, sehingga Indonesia harus banting stir yang semula mengandalkan migas, menjadi non migas. Kebijakan Gelombang pertama, 1983 – 1985 Migas saat itu menyumbang 67 % dari total pemasukan negara. 80 % dikeluarkan untuk kegiatan rutin dan 20 % digunakan untuk pembangunan. Jelas dampak penurunan migas membuat Indonesia keteteran dan mengalami tekanan neraca, masalah defisit ganda. Pemerintah cepat tanggap dengan mengeluarkan kebijakan dan skala prioritas. 1.       Devaluasi , ( menurunnya nilai  mata uang  dalam negeri terhadap mata uang luar negeri.) Langkah ini di buat untuk mendorong ekspor dan mengerem impor. 2.       Pengetatan Fiskal , penghematan anggaran, sisanya yang masih belum

Ekonomi Indonesia (6)

Image
Bab 6 Pembangunan ekonomi dan Rezeki minyak 1969-1981 Fokus bab ini adalah : -           Transisi dan stabilisasi pembangunan Dengan melakukan repelita (rencana pembangunan lima tahun). -           Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan faktor-faktor penopangnya Menuai total PDB fantastis tiap tahunnya dengan rata 10,2 %. Di tahun 1972 – 80 PDB juga tumbuh 7,3 %. Sektor Industri paling cepat pertumbuhannya sekaligus sebagai motor penggerak utama perekonomian nasional. Pilar 1 , pembangunan infrastuktur. Pilar 2 , Industry yang diminati BUMN, industry dasar untuk pembangunan (Krakatau steel, semen, pupuk, kertas, kimia dasar, dll) dan industry strategis berteknologi tinggi seperti kapal terbang IPTN, galangan kapal, industry pertahanan, dan telekomunikasi. Pilar 3 , kebijakan substitusi impor, menuai hasil besar dengan maraknya investasi modal asing. Pembangunan pertanian : program swasembada beras   Lingkungan kebijakan yang mendukung membawa

Ekonomi Indonesia (5)

Image
Bab 5 Stabilisasi ekonomi Masalah pokok ekonomi pada masa itu -           Pergantian rezim yang transisinya blm tuntas, serta guncangan sosial-politik -           Hiperinflasi -           APBN tekor -           Prasarana yang tidak terurus -           Cadangan devisa nol, padahal hutang luar negeri jatuh tempo -           Kelangkaan bahan baku, suku cadang, dan pasokan pangan -           PDB stagnan bahkan merosot Cara pemerintah menyiapkan program ekonomi -           Dalam polemic devisa yang sudah menyentuh angka nol, Indonesia dihadapkan dengan jatuh tempo utang yang harus mereka bayar beserta bunganya. Hal ini membuat sebuah langkah mendesak dengan : (a) mendorong ekspor dengan merombak sistem kurs devisa ganda dan berbagai aturan perdagangan yang menghambat kegiatan ekspor. (b) merundingkan kembali penjadwalan hutang dan mencari pinjaman lain. -           Dengan bantuan IMF Indonesia merencanakan strategi stabilisasi ekonomi dengan 4 pil

Manajemen Operasi (4)

Image
Lanjutan bab 2 :) Issues in Operations Strategy -          Tampilan sumber daya Seorang manajer menggunakan metode untuk mengevaluasi sumber daya yang mereka miliki dan mengelola atau mengubahnya untuk mencapai keunggulan kompetitif. -          Analisis rantai nilai Suatu cara untuk mengidentifikasi elemen-elemen dalam rantai produk / layanan yang secara unik menambah nilai. -          Model lima kekuatan Suatu metode menganalisis lima kekuatan dalam lingkungan yang kompetitif. (saingan langsung [Rival], calon pendatang, pelanggan, pemasok, dan produk pengganti)             Perusahaan dituntut untuk bagaimana caranya bisa terus hidup dan bertahan dalam persaingan. Perkembangan suatu produk dapat dilihat pada bagan di bawah ini.   Pengembangan dan Implementasi Strategi ( strategy development and implementation ) Proses pengembangan strategi 1.      Analisis Lingkungan . Salah satu indikatornya adalah analisis SWOT (tidak tau searching). I