Ekonomi Indonesia (3)


Bab 3




            Depresi ekonomi, sebuah gejala sosial yang menyebabkan ekonomi terpuruk, banyak bank tutup, prodak hampir tidak laku, serta PHK besar-besaran. Hal ini berawal dari great depression yang ada di amerika, kemudian berdampak kepada lingkungan global.
Pertanyaannya adalah. Mengapa segala macam aspek kekuatan ekonomi itu di ukur dari masalah yang sedang dihadapi oleh amerika? Jika amerika terancam, negara lain pun ikut kena imbasnya. Mengapa bisa seperti itu?

            Hal yang bisa dipelajari dari dampak ini adalah. Harus ada keseimbangan antara di satu pihak keterbukaan dan keterkaitan dengan pasar dunia dan dipihak lain struktur ekonomi dalam negeri yang tahan gejolak. Bagaimana caranya? Dengan memberikan kuota impor barang yang dibutuhkan oleh negara secara terperinci, dan memberikan kesempatan pada industri lokal untuk berkembang. Memperkuat kebijakan perlindungan dalam negeri dan mempermudah perizinan. Perhatian pemerintah juga mulai ke industry kecil.

            Sejumlah ahli membedakan tahap pembangunan industry melalui substitusi impor :

Tahap mudah’ (yang sedang terjadi di zaman colonial dan masyarakat bisa merspon dengan baik)

‘tahap sulit’ (harus ada banyak peran dari pemerintah untuk bisa pintar pintar menentukan kebijakan, mengatur tatanan sistem perizinan yang menyangkut kepentingan pebisnis, juga harus memperhatikan kepentingan Bersama serta masyarakat pada umumnya).

            Semua membaik sampai pasukan jepang datang menyerang, pecahnya perang dunia kedua membuat perekonomian memburuk dan berlanjut ke sistem ‘ekonomi perang’ dimana segala hasil surplus ekonomi digunakan hanya untuk para pasukan jepang dan ibu negara penjajah. Rakyat tak menerima upah apapun selain hanya sebagian kecil residu, hal ini Nampak lebih parah dengan adanya romusha (sistem yang katanya lebih parah dari tanam paksa). Karena hal ini pula, sistem ekonomi Indonesia yang terbuka kini menjadi sistem ekonomi tertutup (proses yang menyakitkan dan memerlukan biaya tinggi karena segala sesuatu harus diproduksi sendiri).

            Sampai pada akhirnya jepang menyerah pada sekutu, dengan cerdik para pemimpin bangsa memanfaatkan peluang ini untuk memerdekakan diri, meski pada tahun-tahun selanjutnya mengalami banyak konfrontasi terhadap belanda. Gejala ekonomi pada saat itu diantaranya : beredarnya berbagai macam mata uang (yang pada akhirnya menjadi satu mata uang tahun 1950 dengan menisionalisasi De Javasche Bank), sirkulasi ekspor impor yang terhenti akibat blockade laut belanda, stok barang masyarakat yang tidak terpenuhi, serta pembumi hangusan berbagai macam sarana produksi yang memakan banyak sekali kerugian pada masa itu.

Kesimpulan dan pelajaran dari 3 bab ini :
a.      Kebijakan ekonomi yang di ambil
b.      Situasi politik yang menginspirasi
c.       Perkembangan dunia yang mempengaruhi keadaan dalam negeri
d.      Keadilan yang timpang
e.      Pertumbuhan ekonomi tidak selalu mensejahterakan masyarakat di suatu wilayah
f.        Harus ada pertahanan ekonomi dari dalam untuk emngantisipasi depresiasi global
g.     Suatu perubahan dan perombakan itu tidak mudah, membutuhkan waktu yang lama, dan bertahap.

Ekonomi dan politik adalah dua sisi dalam satu mata uang. Bagaimana cara menyatukan keduanya dalam satu lingkup tatanan terpadu?

Jawaban akan diberikan di Tulisan selanjutnya…

Comments

Popular posts from this blog

Kewirausahaan (1)

Manajemen Operasi (4)

Manajemen Keuangan (1)